Senin, 05 Januari 2015

Lensa Makro DIY

Langsung aja ya teman2.. :D

Untuk kamera poket saya (Canon SX270), saya pake lensa makro dengan diameter 50 mm dan lensa okuler (googling aja "lensa okuler") diameter 20 mm.
Alat dan bahan:
1. Kaca pembesar (50 mm) & lensa okuler (20 mm).
2. Tube yg pas dengan lensa kamera kita (saya pake bekas botol lem FOX untuk lensa 50 mm & botol Aqua untuk lensa 20 mm).
3. Lem Alteco.4. Cutter.
5. Alat lain yg mungkin dibutuhkan untuk melengkapi pembuatan lensa DIY sesuai kebutuhan kamera masing2.

Caranya singkat aja ya..:
Saya menggunakan botol lem fox karena ukurannya yang pas dengan kamera saya. Teman2 bisa menggantinya sesuai dengan kebutuhan kamera masing2. Botol/tube yang bisa digunakan yaitu diameter botol/tube tersebut melebihi/pas dengan diameter body lensa. Kemudian panjangnya harus melebihi panjang lensa yang keluar dari kamera dengan zoom yang maksimal, contoh:
Zoom maksimal, lensa tidak sampai mentok dengan kaca pembesar.. :)


Selain itu, diameter botol melebihi diameter lensa kamera, sehingga botol tersebut bisa dipasangkan pada bodi kamera.

Next,,

Potong bagian bawah sebagai tempat masuk lensa dari kamera.
Bagian atasnya dipasang kaca pembesar 50 mm. Sebelumnya, potong bagian drat tempat penutup botol dan pasang kaca pembesar pada drat trakhir (drat paling bawah seperti pada gambar di atas).
Kemudian, diberi lem pada pinggirannya.

Dan akhir dari tahap ini:

Lensa yg telah dipasangkan.. :)


Hasil foto..









Oke, lanjuuuutt...



Karena saya ingin foto yg lebih detail lagi dari objek, maka saya bereksperimen dengan beberapa lensa bekas yang saya kumpulkan. Akhirnya saya membuat 1 lagi lensa tambahan untuk memperjelas lagi objek yang akan saya ambil.. Cekidot..!!
Lensa diameter 20 mm menggunakan botol aqua.


Seperti ini ukurannya kira2..






Bagian atasnya dipasang lensa okuler dan diberi lem seperti pada gambar. Penutup botol warna putih hanya sebagai tempat menempelkan lensa, karena ukuran lensa lebih kecil dari lubang botol. Intinya lensa dapat melekat dengan baik pada mulut botol.

Kemudian, gabungkan kedua lensa tersebut..

(Seperti pada gambar dibawah ini...)
 




Hasil foto..

Foto nyamuk di kolong meja, pake pencahayaan lampu putih (philips 23 watt)

Foto laba-laba, ukuran tubuh sekitar 7 mm.

Foto malam, lalat lagi tidur pulas.. hehee..


Sekian infonya.... Sekedar berbagi.. Silakan berargumen kemudian bereksperimen dengan barang2 bekas, jadikan hasil foto kamera saku anda lebih baik.. ^_^
>>Keep Jepret.. Salam


Selasa, 04 Maret 2014

AQUASCAPE



Aquascape (cekidot!!):



(Gambar koleksi pribadi, Desember 2013)


Aquascape adalah seni membuat sebuah ekosistem buatan menyerupai  ekosistem aslinya (ekosistem=hubungan timbal balik antara benda mati dan benda hidup dengan faktor pendukung biologi, kimia dan fisika. Begitulah sekiranya arti ekosistem sesederhana mungkin). Untuk ‘merealisasikan’ hal tersebut, maka diperlukan wadah yang dikenal dengan nama aquarium. Bahan aquarium adalah kaca, akrilik atau plastik. Aquascape sendiri mengacu pada ekosistem perairan yang biasa ditempati oleh hewan air dan tumbuhan air. Ekosistem perairan tersebut dapat berupa perairan air tawar atau air laut.
Hal-hal mendasar yang harus diperhatikan yaitu:

  •  Suhu
Suhu adalah salah satu faktor yang harus diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup biota di kolom air. Suhu pada aquascape yang kita buat harus disesuaikan dengan kebutuhan komponen biotik (hewan/tumbuhan) yang ada. Kebutuhan akan suhu berbeda-beda pada setiap tumbuhan/hewan.
  • Sirkulasi air
Sirkulasi air dihasilkan dari buangan air pada saringan aerator. Aerator ‘menghisap’ air kemudian disraing dan dikeluarkan kembali ke kolom perairan. Hal ini kemudian dapat menghasilkan sirkulasi air. Selain membuat tumbuhan kelihatan ‘gerak-gerak’ sirkulasi air ini dapat ‘mencuci’ sejenis kotoran dari permukaan daun pada tumbuhan air sehingga dapat membuat tumbuhan berfotosintesis dengan baik.
  • Cahaya
Cahaya sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Semakin baik cahaya yang didapat tumbuhan, maka semakin cepat tumbuhan melakukan fotosintesis. Seperti yang kita ketahui, setelah melakukan fotosintesis karena adanya bantuan cahaya, maka tumbuhan tersebut menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh hewan.
  • Substrat
Substrat yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Seperti substrat batu/kayu yang diperlukan oleh moss (lumut) untuk hidup. Substrat pasir diperlukan bagi beberapa tumbuhan yang memerlukan banyak suplai oksigen dari dasar, karena seperti diketahui, substrat pasir berongga, sehingga memungkinkan untuk oksigen masuk ke dasar.
  • Tumbuhan air
Kalau kita ingin membuat aquascape kita kelihatan hijau/rimbun, maka sebaiknya jangan memelihara organisme yang hidup di permukaan substrat, karena hal ini dapat membuat susunan tanaman kita menjadi rusak. Bayangkan saja kalau kita membuat ‘grass carpet’ dengan menanam Hair Grass Japan, kemudian ikan yang dipelihara yaitu ikan Sapu. Hahahaa… sekali lewat saja sudah berantakkan!!
  • Hewan air
Hewan yang dipelihara harus diperhatikan ukuran dan jumlahnya. Jangan pelihara 2 ekor ikan Nila dalam aquascape ukuran 30x20x20 ya..!!:D
Jumlah ikan jangan terlalu banyak, selain ikan tidak akan menjadi sehat, secara estetika pun tidak enak dilihata. Ok?
 
UPDATE AQUASCAPE (belum jadi grass carpetnya sih..):